3 Event Banyuwangi Masuk 100 Calender

oleh -1,269 views

BERITAJAKARTA – Kebanggaan bagi warga Banyuwangi. 3 Event di sana masuk 100 Calendar of Event (CoE) Wonderful Indonesia berturut-turut.

Ketiga event itu yakni Banyuwangi Ethno Carnival, International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI), dan Gandrung Sewu. Selamat!

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berterima kasih kepada Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang telah mempercayai tiga event Banyuwangi Festival (B-fest) masuk dalam 100 Calendar of Event (CoE) Wonderful Indonesia.

“Alhamdulillah kembali tiga event B-fest masuk lagi top 100 kalender event Kemenpar. Ini semakin memacu semangat kami dalam mengemas festival yang sudah kita lakukan bertahun-tahun ini,” ujar Anas kepada detikTravel, Senin (24/12/2018).

Banyuwangi sendiri, kata Anas, sudah melakukan soft launching Banyuwangi Festival 2019. Ada 99 event yang akan digelar. Tak hanya itu, dalam rangkaian Bfest tersebut juga ada 20 additional event.

“Dari 77 event tahun lalu, sekarang menjadi 99 event. Dan tambahan 20 additional event yang juga mengiringi Bfest,” tuturnya.

Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Kebudayaan Taufik Rahzen mengatakan, dipilihnya 3 event Banyuwangi Festival masuk dalam 100 Calendar of Event (CoE) Wonderful Indonesia lantaran Banyuwangi termasuk daerah yang paling konsisten menggelar event. Terlebih, semuanya dikemas dengan apik yang berpotensi mendatangkan wisatawan.

“Event yang masuk CoE WI itu kriterianya dilihat dari cultural values, comercial values, dan konsistensi. Jadi sudah dilakukan berapa tahun, dengan report yang bagus. Baik itu direct dan indirect impact,” ujarnya.

“Untuk masuk top 100 Calendar Event nasional, sebuah event harus bersaing dengan lebih dari 200 event lain se-Indonesia. Dan Banyuwangi ini sangat kreatif. Dalam setahun bisa membuat 77 event yang menarik,” tambah pria yang juga masuk sebagai Tim Kurator CoE WI ini.

Taufik menambahkan, untuk bisa bertahan dalam CoE WI, event harus berkelanjutan. Harus bisa menerapkan pengelolaan pre-event, on event, dan post event. Itu karena berkaitan dengan dukungan para sponsor agar memberikan nilai untung dan memberikan keuntungan.

“Sehingga penyelenggaraan event benar-benar berkualitas. Tidak asal-asalan sehingga tidak memberikan efek apapun pada ekonomi masyarakat,” pungkasnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, standard yang deterapkan dalam CoE WI ini akan memunculkan cultural values dan commercial values dari setiap event. Khusus commercial values, harus di-monetised (dihitung nilai ekonominya), sehingga bisa diketahui dampak ekonominya kepada kesejahteraan masyarakat.

“Tugas utama Kemenpar selanjutnya adalah mempromosikan event tersebut. Serta bagaimana strategi dan memasarkan event agar memberikan nilai (value) dari segi budaya (culture) maupun ekonomi (commercial value),” kata Menpar Arief Yahya.(Liputan Terkini)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.