Harga CPO Belum “Move On” dari Tarif Impor Trump

oleh -23 Dilihat
oleh

Harga kontrak berjangka minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) kembali ditutup melemah pada Jumat, 18 April 2025.

Ini menjadi penurunan hari kelima secara berturut-turut, seiring kekhawatiran pasar terhadap peningkatan produksi yang terus menekan harga, salah satunya kebijakan tarif impor Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Trader CPO, David Ng, mengatakan bahwa level support saat ini berada di RM3.950 per ton, sementara resistance di kisaran RM4.100 per ton. “Kami melihat tekanan masih akan berlanjut jika output tetap naik,” ujar David kepada Bernama.

Kepala riset komoditas Sunvin Group yang berbasis di Mumbai, Anilkumar Bagani, menyebutkan bahwa kontrak CPO sempat bergerak datar pada pagi hari sebelum akhirnya melemah menjelang penutupan. Pasar dinilai sedang menanti koreksi harga lanjutan karena adanya ekspektasi kenaikan produksi yang signifikan.

“Dari sisi permintaan, konsumsi dalam negeri untuk CPO dan turunannya masih lemah, terutama di pasar utama seperti India,” ungkap Bagani.

Adapun rincian harga kontrak CPO per penutupan Kamis menunjukkan tren penurunan di hampir semua bulan pengiriman. Kontrak Mei 2025 turun RM67 ke posisi RM4.117 per ton. Kontrak Juni 2025 melemah RM54 menjadi RM4.016 per ton, sementara Juli 2025 terkoreksi RM36 ke RM3.975 per ton.

Untuk Agustus 2025, harga turun RM20 menjadi RM3.961 per ton. September 2025 turun tipis RM6 ke RM3.959 per ton, dan Oktober 2025 melemah RM1 ke level RM3.960 per ton.

Dari sisi volume perdagangan, terjadi penurunan signifikan dari 82.063 lot menjadi 72.684 lot. Open interest juga turun menjadi 239.000 kontrak dari sebelumnya 241.147.

Sementara itu, harga fisik CPO wilayah Selatan untuk April juga mengalami koreksi sebesar RM50 dan kini berada di level RM4.250 per ton.***