Cara Melatih Anak Belajar Coding di Rumah dengan Cara yang Seru dan Mudah

oleh -13 Dilihat
oleh

Di tengah perkembangan teknologi yang begitu cepat, kemampuan coding kini menjadi salah satu keterampilan penting yang perlu diperkenalkan kepada anak sejak dini. Namun, banyak orangtua masih mengira bahwa belajar coding membutuhkan komputer mahal, bahasa pemrograman rumit, atau kemampuan teknis tingkat lanjut. Padahal, kenyataannya anak bisa mulai belajar dari rumah dengan cara yang sangat sederhana—dan yang terpenting, menyenangkan.

Belajar coding untuk anak tidak harus dimulai dengan mengetik baris-baris kode panjang. Justru, pengenalan pemrograman modern untuk anak menggunakan pendekatan bermain. Dalam proses ini, anak diajak memahami konsep dasar seperti pola, logika, dan urutan langkah sebelum benar-benar menyentuh bahasa pemrograman. Dengan pendekatan yang ringan, coding menjadi aktivitas kreatif yang seru, bukan tugas sekolah yang membebani.

Di rumah, orangtua dapat mulai dengan kegiatan sehari-hari yang sudah familiar bagi anak. Misalnya, mengajak mereka menyusun langkah membuat makanan sederhana, bermain puzzle, menyusun rute permainan, atau melakukan aktivitas “instruksi” seperti permainan Simon Says. Semua aktivitas itu mengajarkan konsep dasar coding: bahwa setiap tindakan memiliki instruksi dan urutan yang harus diikuti.

Selain aktivitas tanpa layar, ada banyak aplikasi dan platform edukatif yang dirancang khusus untuk anak. Platform seperti Scratch, Tynker, Code.org, Lightbot, hingga aplikasi pemrograman robot sederhana membuat pengalaman belajar terasa seperti bermain game. Anak bisa membuat karakter bergerak, membuat animasi lucu, atau menciptakan permainan mini hasil kreasi mereka sendiri. Belajar coding berubah menjadi petualangan penuh warna yang mengasah kreativitas dan rasa ingin tahu.

Orangtua tidak perlu merasa harus menguasai coding untuk bisa mengajarkannya. Peran utama orangtua lebih pada memberi pendampingan, memfasilitasi waktu belajar, dan memberikan dorongan setiap kali anak mencoba hal baru. Sesekali ajukan pertanyaan seperti “Bagaimana karakter ini bisa bergerak?” atau “Apa yang ingin kamu buat selanjutnya?” untuk mendorong anak bercerita tentang proses berpikirnya.

Hal penting lainnya adalah konsistensi dan keseimbangan. Anak tidak harus belajar coding setiap hari atau berjam-jam. Cukup 20–30 menit beberapa kali dalam seminggu sudah cukup untuk membangun pemahaman dasar. Waktu layar yang digunakan untuk coding juga harus diimbangi dengan aktivitas fisik, bermain di luar rumah, atau kegiatan kreatif lainnya agar tumbuh kembang anak tetap seimbang.

Dalam jangka panjang, belajar coding memberikan manfaat besar. Anak terbiasa berpikir logis, dapat memecahkan masalah dengan lebih terstruktur, dan belajar menghadapi kegagalan dengan sikap positif. Ketika program tidak berjalan, mereka belajar mencoba lagi, memperbaiki kesalahan, dan menemukan solusi baru. Ini adalah keterampilan penting yang berguna tidak hanya dalam teknologi, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

Mengajarkan coding pada anak di rumah sebenarnya jauh lebih mudah daripada yang dibayangkan. Dengan pendekatan bermain, aktivitas kreatif, dan dukungan orangtua, anak dapat belajar teknologi sambil tetap menikmati masa kecil mereka. Coding tidak lagi menjadi sesuatu yang rumit, tetapi menjadi kegiatan seru yang membuka pintu masa depan digital bagi anak.