Harga CPO Kembali Melemah di Bursa Malaysia, Tekanan Produksi dan Stok Tinggi Jadi Penyebab

oleh -10 Dilihat
oleh

Harga CPO atau minyak sawit mentah di Bursa Derivatif Malaysia kembali ditutup melemah setelah dua hari berturut-turut pada Selasa, 7 Mei 2025. Tekanan meningkatnya produksi dan tingginya level stok, menjadi pemicu utama pelemahan harga ini.

Trader minyak sawit David Ng menjelaskan bahwa tekanan pasar yang berlanjut telah melemahkan sentimen pelaku pasar.

“Harga saat ini didukung di level RM3.650 per ton dengan batas resistensi di kisaran RM3.900 per ton,” ujarnya kepada Bernama.

Sementara itu, Kepala Riset Komoditas Sunvin Group yang berbasis di Mumbai, Anilkumar Bagani, mencatat bahwa kontrak berjangka CPO tampak mengabaikan tren pemulihan harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) selama sesi perdagangan Asia.

“Untuk saat ini, ada potensi risiko penurunan harga, tetapi aksi beli karena harga murah kemungkinan juga akan terjadi secara bersamaan,” tambahnya.

Pada penutupan perdagangan, kontrak CPO untuk Mei dan Juni 2025 masing-masing turun RM70 menjadi RM3.725 dan RM3.732 per ton.

Kontrak Juli 2025 anjlok RM64 ke level RM3.728 per ton. Sementara itu, Agustus 2025 melemah RM58 ke RM3.734 per ton, dan September 2025 terkoreksi RM46 menjadi RM3.741 per ton. Kontrak Oktober 2025 turun RM37 ke posisi RM3.751 per ton.

Volume perdagangan melonjak menjadi 91.358 lot dibandingkan 70.080 lot pada hari sebelumnya. Sementara itu, open interest meningkat menjadi 234.996 kontrak dari posisi sebelumnya 233.382 kontrak.

Untuk pasar fisik, harga CPO wilayah Selatan pada bulan Mei tercatat turun RM60 menjadi RM3.820 per ton.

— BERNAMA