Harga CPO Melemah, Tekanan Datang dari Turunnya Permintaan Tiongkok dan Ekspektasi Produksi Lambat

oleh -17 Dilihat
oleh

Harga CPO di kontrak berjangka Bursa Malaysia Derivatives ditutup lebih rendah pada Jumat, 4 Juli 2025. Penurunan ini disebabkan melemahnya harga palm olein di Bursa Komoditas Dalian, Tiongkok.

Analis dan pedagang minyak sawit David Ng menjelaskan bahwa Tiongkok sebagai pembeli utama CPO menunjukkan tren permintaan yang melemah. Penurunan harga di pasar Dalian menjadi sinyal utama yang memicu kekhawatiran pelaku pasar di Malaysia.

“Ketika harga minyak sawit di Tiongkok melemah, para pedagang cenderung menghindari pembelian dari Malaysia. Ini menjadi faktor utama yang menekan harga di sini,” ujar David Ng, dilansir dari Bernama.

Meski demikian, penurunan harga CPO juga terbatas oleh ekspektasi perlambatan produksi serta optimisme terhadap kinerja ekspor menjelang laporan utama yang akan dirilis dalam waktu dekat. Ng memperkirakan harga memiliki level support di RM4.000 per ton dan resistance di RM4.150 per ton.

Sementara itu, analis Fastmarkets Palm Oil Analytics, Dr Sathia Varqa, mengungkapkan bahwa harga berjangka tetap bergerak rendah sepanjang hari. Ia mencatat, harga CPO turun antara RM3 hingga RM30 per ton karena pelaku pasar memilih menahan posisi menjelang rilis data industri dan akhir pekan.

“Data dari Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) yang akan keluar pada 10 Juli menjadi perhatian. Pasar saat ini lebih fokus pada tren penurunan produksi dan dampaknya terhadap stok akhir bulan,” jelasnya.

Berikut rincian pergerakan harga CPO pada penutupan Kamis:

  • Kontrak spot bulan Juli turun RM37 menjadi RM3.995 per ton
  • Agustus 2025 turun RM31 menjadi RM4.053 per ton
  • September 2025 turun RM29 menjadi RM4.062 per ton
  • Oktober 2025 turun RM28 menjadi RM4.064 per ton
  • November 2025 turun RM25 menjadi RM4.065 per ton
  • Desember 2025 turun tipis RM23 menjadi RM4.072 per ton

Volume perdagangan tercatat menurun menjadi 45.823 lot dari 58.749 lot di hari sebelumnya. Sementara itu, posisi terbuka (open interest) juga turun menjadi 226.243 kontrak dari 225.914 kontrak.

Di pasar fisik, harga CPO untuk pengiriman bulan Juli Selatan juga melemah RM30 menjadi RM4.050 per ton.

Penurunan ini menjadi sinyal kewaspadaan pasar terhadap ketidakpastian permintaan global serta dinamika produksi menjelang laporan resmi industri sawit Malaysia.***

Sumber: Bernama