Korsel Akan Kembali Luncurkan Satelit Mata-mata Militer

oleh -39 Dilihat
oleh

Seoul – Korea Selatan (Korsel) akan meluncurkan satelit mata-mata militer ke orbit di luar angkasa pekan depan. Ini akan menjadi satelit mata-mata militer buatan dalam negeri kedua yang diluncurkan Seoul sejauh ini.

Seperti dilansir AFP, Jumat (5/4/2024), Kementerian Pertahanan Korsel mengonfirmasi bahwa satelit mata-mata militer itu akan diluncurkan ke orbit dari tempat peluncuran di wilayah Amerika Serikat (AS), pekan depan.

Peluncuran ini akan menjadi langkah terbaru Seoul untuk secara lebih baik menangkal negara tetangganya, Korea Utara (Korut), yang memiliki senjata nuklir.

Pengumuman ini disampaikan setelah Korsel, pada Desember lalu, mengonfirmasi keberhasilan peluncuran satelit mata-mata militer pertamanya, yang dibawa dengan salah satu roket Falcon 9 buatan SpaceX milik Elon Musk.

Perkembangan terakhir ini semakin mengintensifkan kompetisi antariksa di Semenanjung Korea, setelah Korut meluncurkan satelit mata-mata militer pertamanya ke orbit pada November tahun lalu.

Laporan media lokal menyebut peluncuran satelit mata-mata militer kedua Korsel dijadwalkan pada 7 April mendatang di wilayah AS.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel menyatakan laporan itu “benar” saat berbicara kepada AFP. Disebutkan bahwa informasi detail akan dibagikan pekan depan.

Menurut laporan media lokal, satelit mata-mata kedua Korsel akan diluncurkan dari John F Kennedy Space Center di Florida, AS, juga menggunakan roket Falcon 9 buatan SpaceX.

Kantor berita Korsel, Yonhap News Agency, melaporkan bahwa satelit mata-mata pertama Seoul telah mengirimkan gambar beresolusi tinggi yang menunjukkan pusat kota Pyongyang dan diperkirakan akan memulai tahap misi penuh pada awal Juni.

Korsel berencana meluncurkan total lima satelit mata-mata militer hingga tahun 2025 untuk bisa memantau Korut dengan lebih baik.

Begitu kelima satelit itu memasuki orbit dan memulai misi, menurut laporan televisi pemerintah KTV, militer Korsel akan memiliki kemampuan untuk memantau fasilitas-fasilitas utama di wilayah Korut menggunakan pencitraan yang dikirim setiap dua jam.***