Pertamina Naikkan Harga Pertamax Jadi Rp 9.500 Per Liter

oleh -1,163 views

BERITAJAKARTA – Minggu, 1 Juli 2018, PT Pertamina (Persero) mulai berlakukan kenaikan harga bahan bakar khusus (BBK).

Dikutip dari detikfinance, Pertamina melansir bahwa Minggu (1/7/2018), harga Pertamax mulai dibandrol Rp 9.500 per liter. Harga itu naik Rp 600 dari sebelumnya, per 1 Juni 2018 yakni Rp 8.900 per liter.

Tidak sendirian, harga Pertamax Turbo juga naik menjadi Rp 10.700 per liter, dari harga sebelumnya Rp 10.100 per liter. Lainnya, harga Dexlite naik menjadi Rp 9.000 per liter dari Rp 8.100 per liter. Selanjutnya, Pertamina Dex naik Rp 500 dari Rp 10.000 menjadi Rp 10.500.

Sementara, harga bahan bakar Pertalite, Pertamax Racing, dan Solar non subsidi tak mengalami perubahan harga. Harga bahan bakar tersebut masing-masing masih berada di harga Rp 7.800 perliter untuk Pertalite, Pertamax Racing Rp 42.000 per liter, dan Solar non subsidi Rp 7.700 per liter.

VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Adiatma Sardjito menjelaskan sejumlah faktor yang menjadi alasan menaikkan harga tersebut.

“Pertama alasannya kenapa (menaikkan harga), kan itu harga minyak dunia naik, dan faktornya 90% karena harga bahan bakunya ya. Kita kan sudah net oil importir. Itu yang pertama,” katanya seperti dilansir detikFinance, Minggu (1/7).

Dijelaskannya, dalam 3 bulan terakhir harga minyak dunia belum stabil. Jika dihitung rata-rata selama kurun waktu tersebut harganya sudah di atas US$ 70/barel.

“Rata-rata sudah di atas US$ 70an dalam 3 bulan ya. (Harga minyak dunia) memang belum stabil kan. Bisa naik bisa turun kita ambilnya rata-rata,” jelasnya.

Alasan kedua, dikatakan Adiatma karena badan usaha memang boleh menyesuaikan harga BBM untuk jenis Pertamax dan jenis bahan bakar umum lainnya. Berbeda dengan Premium dan Pertalite yang harganya ditetapkan oleh pemerintah.

“Yang kedua aturannya memang kalau Pertamax itu boleh dinaikkan, ditentukan oleh badan usaha setelah mendapat izin dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian ESDM,” sebutnya. (*/detik)