BERITAJAKARTA – Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno menyebut hasil survei Litbang Kompas sebagai penyemangat. Sebab, dari survei itu tampak bila elektabilitas Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin dengan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hanya 11,8 persen.
“Saya melihat waktu 2 bulan lalu sudah sangat semangat dengan hasil yang sama. Per hari ini saya berharap angkanya jauh lebih baik dan ini menjadi penyemangat kita. Tinggal hitungan minggu, 4 minggu lagi tanggal 17 April,” ucap Sandiaga di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2019).
“Jadi di satu sisi, saya sekarang menyiapkan untuk sprint karena ini sudah mendekati garis finis,” imbuhnya.
Hasil survei Litbang Kompas itu disebut Sandiaga hampir serupa dengan survei internal Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga. Sandiaga menyebut 2 bulan terakhir survei internal juga memperlihatkan selisih elektabilitas di angka 9-11 persen.
“Di satu sisi saya bersyukur startegi kita ternyata terbukti, hembusan-hembusan angin bahwa 20 persen lebih ya sudahlah itu tidak menjadi kenyataan, bahwa sekarang prediksinya pemilu akan berlangsung ketat,” ucap Sandiaga.
“Nah ini memang yang menjadi prediksi kita di injury time ini, di last minute ini yang jelas kita akan dorong dan kita akan kerahkan semua kemampuan relawan karena kita tidak punya perangkat desa kita tidak punya gubernur kita tidak punya,” lanjut Sandiaga.
Dia pun mengaku akan memaksimalkan kampanye di titik-titik yang menurutnya strategis. Jarak elektabilitas yang semakin rapat disebut Sandiaga sebagai peluang untuk mengambil hati rakyat.
“Jadi Prabowo-Sandi itu harus mampu mengambil peluang dan mengambil hati masyarakat. Hati dan pikiran masyarakat, karena kita kalau lihat infrastruktur kita sangat tertinggal. Sumber daya kita tertinggal, tapi relawan ini. Makanya kita ingatkan ayo semangat 21 hari lagi kita bisa kita mampu. Karena yang perlu dimenangkan itu hati dan pikiran masyarakat,” ujarnya.
Litbang Kompas merilis hasil survei elektabilitas pasangan capres-cawapres yang berlaga di Pilpres 2019, sebulan sebelum hari pencoblosan. Hasilnya, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf 49,2 persen dan Prabowo-Sandiaga 37,4 persen.
Survei digelar pada 22 Februari-5 Maret 2019 dengan melibatkan 2.000 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi Indonesia. Margin of error survei ini plus-minus 2,2 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (detikcom)