MENTENG – Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta mengendus ada ratusan ribu warga ibu kota yang tinggal di daerah lain, khususnya di wilayah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek).
Bahkan, ada warga ber-KTP DKI Jakarta yang sudah tinggal selama 25 tahun di daerah Tangerang Selatan (Tangsel), Banten.
“Jumlahnya bisa ratusan ribu. Ada yang ber-KTP DKI tapi tinggal di Tangsel sudah 5 sampai 25 tahun,” ucap Kadis Dukcapil, Budi Awaluddin, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (25/4/2024).
Anak buah Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono ini menerangkan, data sementara menunjukkan ada 75 ribu warga ber-KTP Jakarta yang tinggal di Tangsel.
Kemudian, ada 18 ribu warga Jakarta lainnya yang kini tinggal di wilayah Depok.
Hanya saja, Budi tak membeberkan lebih detail total warga Jakarta yang tinggal di daerah lain.
Ia hanya menyebut, mayoritas mereka tinggal di wilayah penyangga ibu kota.
“Untuk data pastikan kami sedang koordinasi dengan daerah. Tapi paling banyak tinggal di Bodetabek ya,” tuturnya.
Untuk mengantisipasi hal ini, Dukcapil DKI tengah menggencarkan program penataan data kependudukan dengan menonaktifkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) warga yang disinyalir sudah tidak tinggal di ibu kota.
Untuk tahap awal ini, sudah ada 40 ribu NIK warga Jakarta yang sudah dinonaktifkan.
“Saat ini untuk yang meninggal, kami sudah masukkan totalnya hampir 40.000. Ini yang meninggal sudah dinonaktifkan,” kata Budi.
Jumlah ini diperkirakan bakal terus bertambah mengingat ada 92 ribu NIK yang diajukan Dukcapil DKI ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk dinonaktifkan.
Selain warga yang sudah meninggal, saat ini Dukcapil DKI juga tengah menunggu proses penonaktifan NIK warga yang alamat RT-nya sudah tidak ada.
“Jadi untuk yang meninggal sudah dinonaktifkan. Nah, tapi untuk yang masalah RT ini sedang diproses verifikasi oleh Kemendagri,” tuturnya.
Sumber : TRIBUNJAKARTA.COM