BERITAJAKARTA.CO.ID – Jakarta kembali mencatatkan rekor buruk terkait kualitas udaranya. Berdasarkan pemantauan situs IQ Air pada Senin 1 Juli 2024 pagi pukul 08.00 WIB, kota besar yang bukan lagi ibu kota Indonesia ini menempati peringkat keempat sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Data IQ Air menunjukkan bahwa kualitas udara Jakarta masuk dalam kategori tidak sehat dengan nilai indeks 167 berdasarkan penilaian PM2.5. Konsentrasi partikel PM2.5 tercatat sebesar 78,5 mikrogram per meter kubik, jauh melampaui ambang batas aman.
Kondisi udara yang dikategorikan tidak sehat ini berpotensi merugikan kesehatan manusia, terutama bagi kelompok sensitif.
Selain itu, polusi udara juga dapat berdampak negatif pada tumbuhan dan nilai estetika lingkungan.
IQ Air merekomendasikan masyarakat Jakarta untuk menghindari aktivitas di luar ruangan.
Jika terpaksa keluar, penggunaan masker sangat disarankan. Warga juga diimbau untuk menutup jendela guna mencegah masuknya udara kotor ke dalam ruangan.
Dalam daftar kota dengan kualitas udara terburuk di dunia, Jakarta berada di bawah Kinshasa (Kongo) yang menempati urutan pertama dengan indeks 195, diikuti oleh Lahore (Pakistan) di posisi kedua dengan indeks 177, Kampala (Uganda) di urutan ketiga dengan indeks 176, dan Dubai (UEA) di posisi kelima dengan indeks 157.
Kondisi ini menunjukkan perlunya tindakan cepat dan efektif untuk mengurangi polusi udara di Jakarta demi kesehatan dan kesejahteraan warganya.